EMBUN KEHIDUPAN: Akhirnya pecah juga segala rasa

Wednesday, November 16, 2005

Akhirnya pecah juga segala rasa

campur aduk segala rasa yang ingin kutumpahkan. ingin rasanya kuremas seperti kerupuk atau kubanting hingga pecah seperti gelas, orang-orang yang membuatku jengkel dan kesal seperti sekarang ini.

Untuk yang pertama, kubersumpah tak akan menyebut namanya lagi. Tak akan tersenyum bila melihatnya. Tak akan bergetar bila menyebut namanya. Tak akan kuijinkan anganku membayangkan dan memikikannya. F*** U, and everything have happened between us.

Kalau di kemudian hari kau menyapaku, pasti akan kuacuhi. Atau bila kau menelponku, tak akan pernah mengangkatnya. Kalau kau masih saja nekat, kuakan berdiri di depan mu, menatap wajahmu, lalu aku akan meludahinya. Kuakan akan maki-maki dirimu dari ujung telepon itu biar kau juga merasakan betapa berengseknya dirimu saat ini.

Aku menantikan saat-saat itu. Dan aku akan bersorak penuh kemenangan. Kau menangis,kau meratap,kau memelas, kau menyesal, ah rasakan dan aku tak akan peduli saat itu. Kebencian ini kau bangun, kau ciptakan sendiri.

Aku benar-benar seperti munyuk yang kau kibuli. Tertipu mentah-mentah. Mulanya kau merayuku. Mulanya aku tak mau, hingga akhirnya aku menerimamu juga. Kau menang, tapi saat itu aku senang. Tidak menaruh rasa curiga. Kau memintaku untuk mengerti keadaanmu. Tapi kau tak pernah mau mengerti keadaanku setelah kau buat aku terlena dengan segala tipu muslihatmu itu.

Aku sebenarnya tak tega mengatakan hal ini semua. Masih ada rasa yang tersisa untuk dirimu. Tapi kini telah menyatu dengan kebencian yang sengaja kau ciptakan itu.

0 penitip luka:

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka