'tuk Sahabatku yang baik,
Aku sudah membaca tulisanmu yang baru di buku refleksi. Tiga halaman itu langsung kusobek setelah membacanya. Sudah sempat ada satu orang yang menanggapi apa yang tengah terjadi di buku refleksi tersebut.
Kau tulis kata brengsek, dst, yang kau tujukan untuk semua anak HW. Kukira aku juga termasuk di dalamnya. Kau juga menyebut seseorang yang sok alim, sok bego, yang kukira ditujukan padaku. Aku tak membalas makianmu itu di buku refleksi, karena bukan tempatnya, dan sama sekali aku tak merasa.
Bermula dari tulisan siang itu di papan pengumuman HW yang kukira itu adalah tulisanmu- karena hanya kamu yang sering iseng melakukan hal seperti itu. Jujur aku sangat marah! Bukan hanya karena moodku saat itu sedang tidak baik, tapi karena tindakan itu yang keterlaluan. Tak seharusnya kata-kata seperti itu berada di papan pengumuman, yang akan dibaca oleh orang lain, meski kau tak sepakat.
Mulanya aku masih mencoba untuk menganggap sebagai kebiasaan perbuatan isengmu. Tapi itu tidak bisa aku benarkan, untuk konteks itu. Papan pengumuman adalah untuk umum, dan aku menulis pengumuman tidak main-main (meski kau anggap demikian). Dan seingatku kau tidak hanya melakukan ini yang pertama kali.
Aku kira kejadian seperti ini belum pernah terjadi di HW. Tulisan seorang PU di papan pengumuman diejek oleh anak buahnya sendiri. Aku bisa membayangkan, andaikata kejadian seperti ini terjadi pada masa Aulia-seperti yang kudengar katanya angker, bisa dipastikan bakal berabe. Untuk masa Arif, meski tidak seangker masa Aulia, sepertinya tidak terjadi. Meski Otong orang yang terbilang suka iseng, dia tak sampai hati meledek Arif di depannya.
Pernah kudengar Otong menceritakan tentang kejelekan Arif-yang kutangkap ia hanya menjelek-jelekkan saja, bukan cerita tentang kejelekan yang sebenarnya. Tapi sering pula Otong justru menceritakan kebaikan-kesannya malah membaik-baikkan, entah apakah itu benar atau tidak. Seperti kejadian tadi siang yang kudengar pembicaraan Otong di HW soal bahwa anak HW nggak ada yang bayar DKM. Berarti itu juga termasuk aku. Sialan! Dulu Arif katanya selalu paling awal bayar DKM. Aku mau berontak, tapi biarlah, nggak ada gunanya ngeladeni Otong. Kalau ada anak HW yang tidak bayar DKM memang ya, mungkin termasuk Otong sendiri, dan mungkin juga teman-teman lainnya. Tapi tidak semua. Aku harus ngomong apa pada teman-teman lain, andaikata sampai mereka tahu, sementara anak HW sendiri ada yang nggak bayar DKM. Ya inilah borok dari orang-orang di sini, meski salah, mau tak mau aku hanya diam diri.
Aku tak seekstrim Aulia –seperti yang ditangkap orang, meski padahal penilian orang itu belum tentu benar. Aku memarahi anggotaku-aku tidak menyebutnya anak buah- gara-gara mereka tidak hormat padaku. Tapi jangan salah, kalau sudah menyangkut urusan profesionalitas, menyangkut posisiku sebagai PU Hayamwuruk, bukan sebagai pribadi Udin, aku jelas tak terima. Penghinaan pada PU sudah termasuk penghinaan terhadap institusi. Apa yang kau lakukan aku katagorikan sama.
Aku tidak akan memaksamu untuk mengakui bahwa tindakanmu salah, semoga kau berpikir ulang tentang apa yang telah kau tulis di papan tulis dan buku refleksi itu dan mencabutnya kembali.
****
Kau mungkin teman yang paling sering berada di HW. Ada ketika aku membutuhkan bantuanmu. Dan kau pun sering membantuku. Entah itu ikhlas atau kau sebenarnya sambil menggerutu.
Aku ingat ketika HW akan mengadakan workshop nasional awal tahun lalu. Kau orang yang telah banyak membantu saat pelaksanaan. Meski mungkin itu belum seberapa jika dibanding dengan apa yang telah kulakukan sejak pengajuan proposal hingga pelaksanaan. Aku tak dapat apa-apa dari kegiatan itu. Malah banyak keluar kantong pribadi. Ya mungkin fasilitas ngenet saat kontak dengan Tifa itu saja. Saat itu aku sebenarnya juga nggak enak mengajak kamu ke warnet karena sebenarnya tak ada dana, karena dana warnet itu pun aku dapatkan setelah mati-matian mengajukan klaim ke Tifa, itu pun masih tidak menutup semua. Maka ketika aku pernah mendapati komentarmu diblog HW yang mengatakan HW kere tak ada dana untuk upgrade, aku bisa mengerti.
Terlepas dari semua itu, aku harus mengacungkan kedua ibu jariku, jari kakiku juga aku angkat untuk bantuanmu di saat orang-orang tak ada. Di saat persiapan workshop, di saat setiap kali menjelang layout, dan lain-lainnya.
Ya, mungkin itu semua sebagai ungkapan kekesalanmu melihat reaksi teman-teman yang lain, yang cuek dan terkesan hanya memanfaatkanmu saja.
Banyak waktu kita habiskan bersama, tapi masih juga belum membuat kita mengerti satu sama lain. Orang lain mungkin akan menyangka kita sangat dekat, layaknya teman karib. Aku kadang juga merasakan seperti itu, tapi kadang juga tiba-tiba merasa asing dengamu.
Kau yang dulu kukenal pendiam, tapi sekarang telah banyak berubah. Kau jadi banyak bicara, kadang malah resek. Entah apa itu mungkin hanya padaku karena sudah merasa dekat, atau kau juga mengalami perubahan ketika bergaul dengan orang lain. Sepengamatanku kau punya problem dalam bergaul, terutama dengan komunitas baru, orang-orang yang belum begitu kau kenal. Entah, apakah ini kau yang sebenarnya.
Aku melihat kau ringan sekali dalam melontarkan kata-kata yang menurut ukuranku kasar. Seperti kata Fuck, Asu, dan lain-lain. Tak hanya aku, Dewi pun pernah mengeluhkan hal ini, saat membaca filemu Asu dot com beberapa waktu lalu. Bagiku itu tetap kasar, walau sekadar tulisan, walau kau sendiri mungkin tak serius, tapi sudah menjadi kebiasaanmu yang sudah mendarah daging.
Meski aku sudah lumayan mengenalmu, tapi kadang goyonanmu membuatku jengkel, entah kau menyadarinya atau nggak, karena kadang kau keterlaluan. Seperti juga Otong, tapi karena pembawaan Otong yang sudah bakat mendagel, jadi ejekan itu kadang tidak terasa menyakitkan. Aku kadang ingin memutus matai rantai kebiasaan Otong itu agar tidak menular ke generasi-generasi selanjutnya.
Kebiasaanmu lainnya, seperti yang pernah kuucapkan adalah mengutak-atik komputer. Aku kesel kalau komputer tiba-tiba hang, aku harus menginstal lagi, hardisk error dan lain-lain. Entah-apa itu gara-gara ulah usilmu itu, atau ada hal lain. Yang jelas aku tidak menuduhmu yang menyebabkan semua itu. Yang membuatku kesal, karena komputer error, nggak bias dipakai, bingung, harus ngistal lagi, keluar duit lagi, capek!
Aku pernah seperti tertuduh ketika Arif menemukan komputer error, file hilang, dia hanya melontarkan tuduhan yang entah diarahkan pada siapa. “Wuah, siapa nih yang habis pakai computer, “ misalnya perkataannya. Aku yang saat itu berada di HW benar-benar nggak enak. Mungkinkah Arif sebanarnya menuduhku, atau hanya mengungkapkan kekesalannya karena giliran mau pakai, komputer error. Apa yang menimpaku bisa jadi menimpamu untuk kasus di atas. Kau merasa seperti tertuduh. Kutegaskan, aku tak menuduhmu, cuma kau memang sering usil, seperti buat screen saver yang aneh, kasih pesan pas computer habis booting, dll, kebetulan computer mamang sering error, gitu deh…
Aku ingat kau memanipulasi gambarku dengan gambarnya firoh dan Tirta, dan juga yang terakhir dengan gambarku yang kau sulap menjadi cewek yang dikerudungi. Pernah juga si Wiwik (HW) nesu-nesu saat menemukan gambarnya anak D III (wiwik temannya Handoko) di sulap jadi bugil, entah itu potongan tubuh artis porno yang mana, apakah itu juga hasil karya kreatifmu, atau bukan. Aku seperti mau tertawa ketika Otong mengeluarkan kata-kata makian (dan raut mukanya benar-benar marah) ketika menemukan gambarnya kau botaki kepalanya. “makanya, jangan suka ngerjain orang, giliran dikerjai, kau marahkan?, “ Ejekan yang belum sempat kulontarkan. Aku membayangkan kejadian seperti ini sewaktu-waktu juga bisa berbalik padamu. Kau benar-benar akan dikerjai orang, dan kau akan benar-benar sakit hati.
Sudah begitu kau bilang kreatif tindakanmu itu. “bilang aja kamu nggak bia, “ begitu kau menimpalinya. Seperti ketika kau memanipulasi gambarku. Aku diam, meski aku telah menyimpan kata-kata balasannya yang juga tak sempat kuucapkan, “huh, kau kenal komputer sejak kapan, SMP kelas 3 aku sudah bisa photoshop, waktu itu tahun 97/98 masih pake photoshop 4 atau 5, corel draw 5, atau buat logo pake freehand, dll Cuma saja sekarang aku tak melanjutkan belajar computer lagi gara-gara keinginanku untuk kuliah di jurusan ilmu komputer kandas saat SPMB “
****
Meski sebenarnya aku merasa asing, komunikasi denganmu lewat media seperti ini, karena padahal tiap malam sering kita ke warnet bareng, guyon bareng, tapi tak ada cara lain, kulanjutkan di refleksi nggak enak sama teman lain, ngomong langsung sama kamu, tidak memungkinkan. Ya, semoga setelah ini, ini bisa menjadi kita bisa lebih saling mengenal. Teman dekat, yang sebenarnya (tapi bukan homo lho, hik2), tak hanya karena sering jalan bareng, tapi seorang teman yang benar-benar mengenal temannya.
Seorang teman tak harus menerima semua pandangan temannya, begitu kau padaku, dan sebaliknya. Termasuk misalnya, aku yang kau tahu jarang Sholat, biarlah biar itu menjadi urusanku, atau kau yang punya kebiasaan lainnya, aku takkan mengusik,sepanjang kau tak menggunakannya untuk mengusikku. Seperti ketika kau akan memutar musik rock n roll mu itu keras-keras, asal ketika tak ada orang disekitarmu. begitu kan yang namanya teman, take and give. sesekali memang harus memberi, berkorban, merasa dongkol, tapi kalau keterusan ya nggak bisa dong...
Kusampaikan ini semua, penilaianku, pengamatanku, yang bisa jadi tak sesuai dengan yang kamu rasakan, karena ku masih menganggapmu sebagai teman, teman yang telah banyak menemaniku, membantuku di saat orang-orang tak ada. Aku bukan senior yang harus kau hormati, bukan. Tapi teman seperti Agung, Handoko, Tirta, tentu saat kita di luar konteks urusan HW. Teman seperti kita bercanda. Ku kira kau dapat menempatkannya.
Btw, gimana kabar blognya, kok nggak di upgrade, lagi kere ya, hehehehehehehe.
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
maaf, saya pikir saya sudah mengklarifikasi semuanya di forum itu,.... dan smua juga sudah sepakat tidak akan membicarakan tentang ini kepada pihak luar. tapi saya justru menemukan beberapa file yang kesannya begitu kuat memojokkan. ada banyak dendam yang tersimpan. saya pikir smuanya mengerti. tapi ternyata.... justru banyak file-file itu berkeliaran di internet. saya pikir ini justru menyebarkan apa sebenarnya aib itu. terserah.....
UDIN SENDIRI BILANG LEWAT Y MESSENGER KE SAYA, "JANGAN BILANG KE SIAPA2 SOAL INI.... " SAYA HANYA DIAM DALAM HATI. BENARKAH....
MAAF SAYA JUSTRU MENDAPATKAN KABAR DARI SALAH SATU KRU MAGANG BEBERAPA WAKTU LALU, BAHWA IA MENDAPATKAN FILE-FILE TENTANG KONFLIK ITU DI BLOG.
kalo memang berani berbuat ya berani nanggung resiko. mungkin saya lebih sepakat dengan pendapat mas basfin. saya pikir dia lebih profesional menyikapi hal itu dari pada mengedepankan emosi... saya kutip dari sumber lain yang tak perlu saya sebutkan alamatnya, saya khawatir:
....
Saat itu, aku kecewa sekali pada Basf. Udin saja yang bukan siapa-siapaku berusaha mati-matian membelaku. Tetapi Basf, yang konon calon suamiku, justru membela Toni. Getir sekali mengingat bagaimana aku selalu membela Basf meski aku tahu Basf dalam posisi salah. Lalu apa artinya pepatah bahwa pasangan itu seperti pakaian yang harus menutupi aib yang lain yang bolak-balik ditekankan Basf? Aku merasa sendiri. Sunyi. Sampai dengan Udin datang kembali untukku.
.....
OH YA UNTUK BLOG DIMANA SAYA MENDAPATKAN KUTIPAN DI ATAS TOLONG TULISAN2 DI BLOG ANDA DI PERHATIKAN. SAYA SUDAH MENGKLARIFIKASI SEMUANYA. APALAGI SEBAB KELUARNYA SI ELISA DARI RUANGAN HAWE, BAHWA SAYA MENGUMPATNYA!!!. TIDAK !! SAMA SEKALI TIDAK.. SAYA SAMA SEKALI TIDAK MELAKUKANNYA. BANYAK YANG TAK BETUL...!!! BANYAK KOMENTAR YANG SAYA PIKIR ADALAH TANGGAPAN SECARA EMOSIONAL.
UNTUK LENY SAYA TAHU ANDA SEORANG PENDENDAM, JADI JANGAN BILANG BAHWA SAYA TAK TAHU ANDA SEORANG PENDENDAM, SEBEGITU HEBAT KAH DENDAM ANDA HINGGA ANDA MAU MEMBASUH RAMBUT ANDA DENGAN DARAH SAYA? WAOW... GREAT!!!
SAYA SUDAH KLARIFIKASI SEMUANYA KAN DI FORUM. ITU YG SEBENARNYA. UDIN JUGA SUDAH MENGAKUINYA KAN BAHWA ITU ADALAH KESALAHAN.
PERTIMBANGKAN LAGI DENGAN POSTINGAN-POSTINGAN ITU. INTERNET ITU RUANG UMUM, SMUA BISA MEMBACANYA. DAN PADA AKHIRNYA SIAPA YANG MENYEBARKAN AIB ITU...? JANGAN BERPIKIR BODOH LAH... DENGAN MEM-POSTINGNYA DI INTERNET. JANGAN DIKIRA HANYA KALIAN YANG BISA MENGAKSESNYA. SMUANYA BISA.
ya mungkin ini hak anda-anda semua. tapi tulisan-tulisan itu justru hanya akan membangkitkan kebencian, nggak akan pernah terkubur. musnahkan saja yang berbau aib itu.
INI KOMENTARMU DIN.....
.......
Oke, aku tidak akan membalas perbuatan jahilmu itu dengan balik menjahili dirimu. Aku juga bisa kok kalau cuma memanipulasi gambar. Lihat tuh hasilnya.
Suatu saat, kaulah gilirannya yang akan kujadikan mangsa, ....
SEMOGA ITU BUKAN DENDAMMU DIN,...
MAAF SAYA TERPAKSA MELAKUKAN INI, SEANDAINYA KALIAN TAK MELAKUKANNYA.
salam,
54Y4
9 penitip luka:
hahaha.hebat kau emang hacker sejati, bisa tulis koment di entri post.tapi pasti gw benerin lagi kok. seperti barusan blogku yang satu plus blog hw, yang tiba2 kosong tak ada isinya.
eh, sudahlah aku nggak mau bahas soal ini lagi.aku sudah mencoba melupkannya.termasuk keinginan untuk dendam sama kamu.
makanya tak usah dibahas lagi soal profesionalisme, karena kau tak pernah berada di posisiku, ketika kau menilaiku. bagiku ketulusan, kejujuran, bukan pada penilaian orang lain, termasuk kamu, dan orang yang sangat profesional sekalipun.
orang lain takkan pernah tahu apa sesungguhnya yang aku lakukan, yang aku rasakan. dia hanya bisa mengira, menebak-nebak, lalu memberikan penilaian.
aku juga minta maaf kalau telah melakukan itu padamu. aku tak cukup mengenalmu sekalipun kita telah lama menghabiskan waktu bersama. begitu pun juga kau, tak cukup jernih mengenalku.
soal catatan ini, tak ada yang salah. ini catatan harianku. aku mencoba untuk jujur meski tidak seluruhnya. urusan mau dibaca orang lain, kan aku dah bilang, kalau ini catatan harian. tak ada yang keliru.
soal catatan orang lain itu yang kamu kutip sebagai sumber, sudahlah, itu juga catatan dia. kok kamu tahu, padahal hanya beberapa orang saja yang tahu, termasuk aku. ya kau jago bisa dengan mudah nyari alamat seperti itu. tapi sebenarnya itu untuk kalangan terbatas. kau sebenarnya tak berhak. kau tahu kan etika mendapatkan informasi? ya sudahlah. kau sekarang tahu meski itu tidak seluruhnya. terserah, kau mau ngomong apa. aku tak ambil pusing.
sekarang aku harus membagi waktuku, untuk HW dan kerja. insya alloh mulai 2 Januari aku di Suara Merdeka CyberNews. Ya aku mungkin egois, majalah belum terbit tapi sudah mencari pekerjaan.aku akan membuktikannya.karena aku tak akan pernah lari sebelum tanggungjawabku selesai. itu saja.
profesional, ketulusan, kejujuran, bukan berada ditangan orang lain. mereka hanya bisa menebak, mengira-ira, ahhhh.... mereka sudah cukup senang dipuji, makanya tak usah terlalu jujur, karena tak penting bagi orang lain, yang mereka butuhkan adalah perlakuan kita yang menyenangkan. cukuplah kita jujur pada diri sendiri. karena hanya tuhanlah dan kita sendiri yang tahu.
Thanks,
7:20 PM
Maaf sebelumnya, saya tak bermaksud
apa-apa selain agak jengkel setelah sekian
hari saya sudah tak memikirkannya lagi.
tapi ternyata seperti itu. oh ya untuk
blog ente sama blog hw saya juga gak tahu
kalo kosong. pas saya buka juga seperti
itu. kayaknya sudah lama itu. sebelum saya
ngubah kayaknya sudah seperti itu.
saya juga bingung... jangan-jangan saya
yang kena lagi. eh benar...langsung ada
tanggapan setelah blog ente berubah.
jadi skali lagi kalo yang bikin kosong
blog itu bukan kerjaan saya...
ya sukurlah, sudah mengurungkan niat
dendam ente. itu lebih baik. saya juga
takut loh dengan orang yang dendam....
jangan-jangan saya pas lagi di jalan
didor....
saya sendiri ngeri loh saat baca
tulisan-tulisan berisi dendam-dendam
itu... mungkin sampe sekarang ya
saya juga agak takut mungkin kalo
main-main ke belakang... jangan-jangan
saya dipukul pas saya lagi nikung mo ke
belakang di wc deket ruang dekan itu
selamat ya sudah kerja nih....
ya kalo soal itu sih bukan maslah egois
atau apa... itu juga hak kamu. kalo memang
butuh untuk itu ya kenapa nggak...
asal semuanya baik...
8:25 AM
Tulisan ini dah kuposting cukup lama.bareng aku kirim email ke kamu.isinya juga kurang lebih sama. okelah kalo kau sekarang baru komentar. aku akan kasih tanggapan, meski sebenarnya dah basi karena nih masalah yang dah hampir kukubur dalam2.
nggak usah merasa tertuduh kalau kau tak melakukannya.aku cuma melontarkan kekesalanku.sama sekali tak bermaksud menuduhmu.
nggak usah melebih-lebihkan.sp yang dendam.kau sepertinya malah yang mengulang-ulang kata itu.aku tak menganggapmu sbg ancaman yang berat, lalu buat apa aku dendam. kalau mau dah kuhabisi kau sekarang.tak perlu banyak energi untuk melakukannya, kalau kumau.
Tapi tidak kulakukan.aku masih menganggapmu teman meski bukan sahabat lagi seperti dulu sejak kau selalu mengulang-ulang kata dendam,dendam, dan dendam.... mungkin aku jadi akan berubah pikiran bila kau terus mengulang-ulangnya...
ya, semoga kau pun cepat dapat kerjaan. jadi penjaga warnet, atw apapun lah biar bisa buat operasional ngenet semalam suntuk selama sebulan penuh.
aku masih menganggapmu sebagai teman, meski sekarang kau meragukannya, seperti aku pun mulai meragukanmu. tapi aku insya alloh tak akan menganggapmu sebagai musuh sekalipun kau tak jadi temanku lagi.
Salam,
Udin
10:31 AM
sudahlah... aku memang baru tahu kmaren kok. sebelumnya aku nggak tahu kalo pesan emailmu itu kau posting, aku sudah lebih tenang waktu itu.
tapi kau juga jangan terlalu menyepelekanku bahwa kau bisa menghabisiku sekarang tanpa perlu banyak energi. atau pun ngomong sekenanya. ya aku tahu itu bukan ancaman, tapi kesannya mengancam. aku kira itu nggak usah dikatakan. aku memang tak banyak tahu apa-apa.
sudah kan?
11:58 PM
oh ya aku mo tahu siapa sih yang mengatas namakan temanmu itu. aku cuma mo tahu aja, jangan terlalu banyak komentar kalo nggak tahu masalahnya. tapi aku pikir dia orang yang tahu banyak tentang apa masalahnya.
aku cuma bertanya siapa dia. kalo kau tak tahu juga ya sudah... makasih ya... atas semuanya
12:02 AM
This comment has been removed by a blog administrator.
10:27 AM
Aku tak tahu. Aku titip salam bwt si Harry Rusli barangkali kau tahu. Kalo nggak ya sudah. Trims dah meramaikan blogku. Tp tolong jgn bahas ini lagi sp di shoutbox blog yang satunya. kalau mo ngomong pribadi laen kali ke emel saja.sori kalo ada kata yg menyinggungmu lagi.
salam damai selalu,
udin
10:36 AM
ada apa ini? anggota taman kanak-kanak lagi kehilangan permen?
dalam posisi ahistori, aku hanya bisa berkata, "buat sepasang kawan, hinaan akan saling ditanggapi dengan cengiran,"
din, seburuk-buruknya kritik dalam tulisan, lebih buruk orang yang membreidel kritik itu dengan menghapus tulisan, atau menghapus orangnya.
debukaki
6:15 AM
peace. makasih sama-sama ya.....
ooo... bang cakur nongol lagi nih....
katanya baru pulang dari dolly di surabaya ya... mana oleh-olehnya nih... hahahahaha
11:32 PM
Post a Comment
<< Kembali ke gerbang luka