EMBUN KEHIDUPAN: hari-hari baruku

Monday, January 09, 2006

hari-hari baruku

Tahun baruL: segalanya baru. Semangat baru, baju baru, sepatu baru, pacar juga harus baru. Yang lama ganti yang baru. Tahun baru....

Aku sendiri sih tak peduli amat dengan omongan orang itu. Boleh orang berprinsip seperti itu. Tapi aku, suka-suka gw dong!

Ada yang baru dalam tahun baru kali ini. Membuka lembaran tahun baru, aku mengisi hari-hariku dengan bekerja. Praktis, ada perubahan dalam aktivitas keseharianku. Tak hanya itu, aku juga harus menyesuaikan dengan lingkungan kerja baruku itu.

Sebelumnya aku juga pernah bekerja. Tepatnya bekerja sambilan. Menerjemahkan, memberikan les privat Bahasa Ingris sampai komputer. Kerjaan sambilan ini tak terlalu menyita waktu. Untuk les aku cuma masuk paling banter 3 kali dalam seminggu. Terjemahan kalau lagi ada order.

Tapi kali ini aku bekerja di sebuah instansi yang punya aturan yang mau tak mau aku harus mengikutinya. Ini memang resiko bekerja untuk orang lain. Aku membayangkan kelak bisa bekerja semau gw, yang tak seorang pun bisa mengaturku. Haha2, bikin usaha sendiri kali ya?

Aku senang dengan kerja baruku ini. Editor berita. Wouw keren amat! Yach, sudah hampir seminggu ini aku menjalani pekerjaanku sebagai editor berita sebuah koran lokal besar di Jawa Tengah.

Aku senang karena dari semula memang berkeinginan ingin menekuni dunia jurnalistik setelah lulus kuliah nanti. Jadi, nggak sia-sia dong, merelakan segalanya untuk Hayamwuruk selama ini? ya juga, meski senang tapi aku juga beban karena belum menyelesaikan tanggungjawabku di sana.

Tawaran bekerja di media pernah beberapa kali menghampiriku. Bahkan pernah ditawari magang di koran ternama berskala nasional oleh seseorang yang punya pengaruh di kalangan media. Yang terakhir ini yang aku terima. Soalnya, aku hampir tak punya alasan untuk menolaknya. Dia orang yang pernah besar di organisasi mahasiswa yang tengah kupinpin saat ini. Kebetulan saat ini dia sekarang punya posisi penting di media di tempat kerja baruku ini.

Mungkin karena itulah ia menawariku posisi yang menurutku sudah cukup "wuah!". Pasalnya, pengalamanku cuma jadi wartawan kampus. Tak cukup banyak pengalaman sebagai editor berita.

Sebenarnya aku sendiri sih tak minder dengan pekerjaan yang kutangani saat ini. Malah aku pernah kepikir menyepelekannya. Alah cuma berita-berita straight news, kayak gini kan untuk anak magang HW. Tapi, kubatalkan niat jelek itu. Bagiku, pekerjaan ini adalah hal baru. Ini pengalaman pertamaku bekerja di media umum.

Sekarang aku malah sering merasa tak enak sendiri dengan orang-orang di sana. Entah apa yang ada di benak mereka. Mungkin mereka berpikir negatif tentangku. Ah siapa pula anak ini, baru magang saja dah belagu, anak kemaren sore dah jadi editor, eh dia cuma bawaan ...... ah mungkin saja kalimat-kalimat itu tersimpan dalam benak mereka.

Aku kadang ingin berniat acuh terhadap pertanyaan-pertanyaan itu. Ah cuek aja. Yang penting aku bekerja dengan baik. Aku juga tak punya niat jelek. Aku juga berani kok bertaruh dengan mereka soal kamampuanku.

Ah rupanya, aku tetap tak bisa menyembunyikan kekhawatiranku ini. Apalagi ketika kutahu, ternyata aku menggantikan seseorang dan sekrang ia ditaruh diposisi iklan. Entah baginya apa itu sebuah keberuntungan atau malah musibah.

Aku ingat ucapan sahabatku, "kau harus tetap waspada. bagaimana pun kau orang baru. perhatikan orang-orang di sekitarmu. jangan buat ulah".

Oke friend, aku akan turuti ucapanmu itu. aku memang harus pasang kuda-kuda.

0 penitip luka:

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka