EMBUN KEHIDUPAN: Terjebak Dengan Rutinitas

Thursday, December 22, 2005

Terjebak Dengan Rutinitas

Aku merasa waktuku berlalu begitu cepat. Aktivitas padat. Hampir tak punya waktu untuk sekedar nongkrong dengan teman. Yang paling mengenaskan, aku hampir tak sempat membaca buku. Paling-paling cuma yang tipis. Baca juga jadi jarang tuntas. Setengah-setengah. Terburu-buru!

Betulkah aku makin sibuk hingga aku tak punya waktu?

Aku seringkali mengerjakan sesuatu dengan menggerutu. Bukan karena tak suka. Aku merasa kegiatanku berkutat pada hal-hal teknis. Ke sana kemari. Temui orang ini-itu. Ah, kapan untuk mengurusi diriku sendiri?

Ya, egoku mungkin jeles, masak yang diurusin urusan luar terus. Kapan baca buku, kapan mengaji, kapan diskusi, dan,... hmmmm kapan pacarannya?

Kadang terlintas dalam benak untuk lari dari segala tetek bengek ini. kabur. menyendiri, bertapa, bersemedi, di gurun sahara atau Gua Hira sambil bawa buku, bawa laptop yang terhubung dengan jaringan internet, bawa makanan, dan bawa hiburan lainnya tentu,hahaha....

Aku masih merasa terlalu bodoh. Aku masih takut ngomong. Kalau yang sudah-sudah karena terpaksa. Laen kali aku pasti akan diam. Aku perlu belajar pada kesendirian, keterasingan, keterbuangan, di mana hanya ada aku dan sepi yang menemani. Di sana aku mungkin dapat mengenali diriku yang sebenarnya, bukan citra yang terbentuk oleh keramaian. Semua palsu dan penuh kepura-puraan.

Aku benci keramaian. Aku ingin pergi dan baru akan kembali setelah pengembaraanku rasa cukup.Entah sampai kapan. Tapi aku sadar diriku telah terjebak pada rutinitas ini. Tanggungjawab,amanat,hahaah apa boleh buat.

2 penitip luka:

Blogger dewihujan goreskan luka...

Rutinitasmu masih di kehidupan publik bukan? Hari ini bertepatan dengan Hari Ibu. Rutinitas ibu ya: dapur, sumur, kasur. Bukan kodrati, tapi tetap melekat pada wanita.
Saranku klasik: refreshing saja. Matikan handphone. Escape!

2:12 AM

 
Blogger udin goreskan luka...

Gil, thanks atas sarannya. Aku kayaknya perlu belajar pada hiruk-pikuk keramaian. Kita makhluk sosial, tak bisa lepasa dari yang lain. Sadar juga akhirnya aku, hehehe. Escape, sesekali emang perlu. Kabur barang dua hari, mancing, atau muncak, tapi bener2 sendirian, atau biar hemat, ngunci di kamar, ihik2.

8:02 PM

 

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka