Kesempatan yang terlewatkan
Minggu ini aku aku dikontak oleh dua orang. Nggak main-main, keduanya wartawan hebat. Satu Pimred CyberNews sebuah koran lokal ternama. Satunya lagi wartawan nasional berkaliber dunia, maklum alumni Harvard.
Keduanya memberiku informasi yang menggembirakan. Satu bilang aku diminta magang di hariannya. Satunya merekomendasikanku untuk menjadi kontributor di Harian Nasional. Kau hubungi Pimrednya aja langsung. Dia lagi nyari 10 orang buat kontributor.
Jujur aku senang sekali mendengar kabar itu. Perasaan bangga bercampuraduk tak karuan. Tapi, aku belum bisa menyanggupinya.
Orang mungkin akan bilang: sombong amat kau!. Hahaha. Tidak, aku tidak menolak. Aku belum bisa. Sejujurnya aku sangat tertarik dengan tawaran itu. Siapa sih yang tak mau ditawari pekerjaan? Emang mau terus jadi mahasiswa, kapan kerja!
Saat ini aku masih punya tanggungjawab di organisasiku. Organisasi yang mengenalkanku pada mereka. Aku berharap suatu saat nanti aku bisa bergabung bersama mereka. Semoga mereka tidak kecewa dengan keputusanku saat ini. Dan semoga saja masih ada kesempatan.
0 penitip luka:
Post a Comment
<< Kembali ke gerbang luka