EMBUN KEHIDUPAN: Teruntuk Bunda

Monday, February 06, 2006

Teruntuk Bunda

Keriput wajah nan tirus
Bersamanya hilang keceriaan
Menatap kosong penuh cacian
Pada keledai hasil asuannya

Hening bukan kebisuan
Di dalamnya seribu mata menatap
Keledai kini bertambah gemuk
Terlepas jerat kendalinya

Tapi, bila saja kau tahu
Ia terpasung menapaki lembah
Bukan padang rumput sedang bersemi
Tak ada rerimbunan ditengah kepanasan
Ketika telapak menginjak aspal
Keledai itu Kehausan dalam kedalaman zamzam
Menunggu mukjizat tak kunjung datang

Dan ia pun masih mengenangmu
Kau yang tak pernah lelah memberinya susu

Wahai bidadari rapuh termakan zaman
Suatu hari ia pasti kembali
Membalas semua yang telah kau berikan

0 penitip luka:

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka