EMBUN KEHIDUPAN: Episode Cintrong #2

Tuesday, May 16, 2006

Episode Cintrong #2

Rindu dan Berahi

Kau makin liar saja bermain-main dalam alam fantasi pria itu. Merintih menggoda, berbisik memancing berahi. Mengendap-endap pria itu menuju kegelapan. Apa yang akan ia kerjakan?

Lihatlah, iaamelukis lekuk tubuhmu dengan keringatnya. Merekam rintih-tawamu dengan kain kumal yang ia bentangkan.

Dan kini, kalian telah berhadapan. Ini bukan fantasi lagi. Fisik kalian telah benar-benar bertemu, menyatu. Fantasi pria itu, atau mungkin juga fantasimu, menjadi kenyataan. Kalian mengulang kisah terlarang itu. Tapi tak lama, buru-buru diantara kalian menyadari kekhilafan. Uough, tapi kenapa sampai terulang lagi?

"Aku takut kalau sampai dia tau. Lagian cuma ini yang kau inginkan dariku. Kau tak mau mengakuiku di depan orang-orang itu," tanyamu.
"Sudahlah, tak perlu kau bahas itu lagi. Kita melakukan ini karena kangen. Ya, sudahlah. Nggak perlu ada yang merasa bersalah," jawab pria itu.
"Tapi kau tak berani memilihku kan?"
"Kau telah lebih dulu memilihnya. Jangan buat aku serba salah"
"Terus maumu apa, kau cuma ingin bersenang-senang"
"Ya, aku cuma ingin menikmati tubuhmu. Kau sungguh belum ada duanya.... kau memenuhi hasratku"

Ya, benar dugaanmu. Pria itu memang tak sepenuhnya memilihmu. Benar juga kalau ia masih tergila-gila padamu. Tapi bukan untuk dijadikan pasangan hidup. Bukan. Kau hanya ada dalam fantasi liarnya.


Bisa jadi kini pria itu tengah bingung menentukan kemana hatinya berlabuh. Telah banyak umpan disebar, jaring ditebar, namun sampai kini ia sendiri masih ragu akan hasil tangkapannya. Ia ingin mangsa yang lebih besar.

Ya, ia pernah mendapatkannya. Tapi lepas lagi karena ia tak segera menjeratnya. Akhirnya tangkapan itu lepas lagi. Ia sangat kecewa. Mungkinkah ia tengah melampiaskan kekecewaannya itu, ataukah kekuasaan yang ia harapkan?

Aku tak tahu. Cobalah kau baca sajak yang ia tulis berikut ini:

Perempuan itu anggur
seteguk nikmat pelipur sepi
makin dekat kian memabukkan
sedang jauh menawar kerinduan

Perempuan itu anggur
senikmat arak disela fantasi
kekekalan

0 penitip luka:

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka