EMBUN KEHIDUPAN: asmara di bawah satu atap#1

Monday, April 24, 2006

asmara di bawah satu atap#1

Antara ya dan tidak

Aku sebenarnya sudah tak kaget lagi mendengar pengakuannya itu. Hanya saja aku tak menduga bila kata itu akan terucap dari bibirnya yang selama ini lebih banyak tertutup. Dia kukuh sekali mempertahankan perasaannya. Terlalu berhati-hati untuk mengatakan yang sebenarnya.

Sungguh, aku tak berniat menjebakmu. Justru aku ingin agar persoalan ini terselesaikan. Tidak ada lagi kesalahpahaman. Aku melakukan itu kepadamu sama seperti yang kulakukan kepada orang lain.


"Ya sudah, berarti aku salah paham, " ucapnya.

Tidak begitu maksudku. "Kau suka padaku bukan, kalau tidak buat apa kau bersikap seperti itu," tanyamu.

"Sebentar dulu. Bukan masalah suka atau tidak suka. Aku sekarang tak bisa untuk mengatakan ya atau tidak. Siapapun orangnya, siapapun kamu, akan menjadi masalah bagiku. Saat ini aku tak bisa," jawabku.

Aku serba salah harus menjawab bagaimana. Entah apa yang kau tangkap dari jawabanku itu. Penolakan, atau ketidaktegasan. Semoga saja kau tidak memahaminya sebagai penolakan, karena itu pasti akan menyakitkan hatimu. Aku pernah merasakan hal ini. bersambung.....

2 penitip luka:

Blogger fieka goreskan luka...

kenapa sih mesti dibahas lagi?gak penting.
just gone by gone
kamu punya hak buat nulis apapun di blogmu tapi aku kurang suka jika itu ada kaitannya dgnku.
apa yang pernah kita jalani dulu biarlah jadi pengalaman hidup yg berarti buat kita, diambil hikmahnya
ini gak ada kaitannya dgn semua maslah yg ku hadapi saat ini,
bukan gak merasa kehilangan, tapi aku jalani hidup ini lebih realistis, gak ngoyo mengharap satu hal. ada skala prioritasnya.
malah aku yg merasa kau sengaja menghindariku dgn mengabaikanku...
udah lah terlalu banyak cerita semakin banyak yg nantinya diklarifikasi.
untk kesekian kalinya kukatakan, lebih asyik kita jadi teman, diskusi atau teman curhat
-u-

2:46 AM

 
Blogger udin goreskan luka...

maaf, ini cerita lain. aku tak sedang menyinggung persoalanku denganmu. cerita itu benar adanya. karena ini pula aku ingin mengakhiri ceritaku dengan perempuan lain. aku sadar aku telah menciptakan banyak masalah.

yah betul, lebih baik kuambil hikmahnya.

thanks masih mau jadi teman diskusi. tapi kalau curhat, kayaknya entar dulu deh, ntar kuatir kambuh lagi, he2.

2:01 AM

 

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka