EMBUN KEHIDUPAN: Pengakuanku

Wednesday, October 18, 2006

Pengakuanku

seri Lomba Blog

Tahukah kau apa yang kulakukan semalam hingga larut pagi. Aku tak tidur. Tiap kali hendak kupejamkan mata ini, kuteringat apa saja yang telah kulakukan padanya.

Begitu ringannya itu semua kulewati. Tak kuhiraukan kata-katamu yang telah kau bisikkan padaku sejak kumasih digendongan ibuku, perempuan tua yang kini mulai rapuh akibat ulahku. Di depan aku menurut, di belakang aku tak pernah lagi melakukan nasehat-nasehatnya.

Mataku membasah mengenang semua itu. Aku telah membohonginya selama ini, menyakiti orang-orang yang selama ini tulus padaku.

Sedari awal sebenarnya aku telah berusaha untuk menuruti keinginanmu. Tapi aku tak bisa membohongi perasaanku. Aku belum sepenuhnya bisa menjadi seperti yang kau harapkan. Terlalu terjal jalan yang kulewati, yang tak kau ketahui, yang tak seorang pun bisa mengerti....

Tahukah kau, ingin kuakhiri semua ini. Terlalu banyak orang terluka atas ketakmengertianku atas perasaanku sendiri.

Pagi ini, aku akan menghitung, kepada siapa saja aku telah berbuat dosa. Akan kutulis semua permohonan maafku kepada mereka. Besok, aku akan menemuimu lagi di sini, di tempat yang sama, untuk menitipkan surat-surat yang telah selesai kutulis untuk mereka. Sebelumnya, aku akan membacakan semua isi surat itu, sekalian minta masukanmu barangkali ada yang terlewat yang belum kutulis dalam surat itu.

Setelah semuanya siap, sampaikan pada mereka, aku tak bisa mengantarkannya sendiri. Katakan pada mereka, aku ada janji untuk mengantarkan satu surat yang tak bisa kuwakilkan....



0 penitip luka:

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka