Lomba Blog
"Aku muak....!!!"
"Kau nggak bisa dipercaya"
"Kenapa ini selalu kau ulangi"
"Berapa banyak perempuan yang telah kau sakiti dan berharap...."
Kau tak melanjutkan lagi. Air mata merembes dari lentik bulu matamu. Aku hendak mengangkat tanganku, menyeka wajahmu yang mulai sembab. Tapi kubatalkan. Biar saja kau tuntaskan amarah yang tengah membakar perasaanmu.
Ucapanmu siang itu masih membekas. Hingga kini masih terdengar, berulang-ulang memutar kepalaku.
Aku tak akan membatah semua ucapanmu. Kau berhak mengatakan itu. Tapi ada yang tak pernah kau tahu, kenapa aku melakukan semua ini. Dan aku tak akan mengatakannya. Aku telah memilih jalan ini. Sepahit apapun akan kujalani.
Kau sakit menyaksikan aku bersama perempuan lain. Kau sakit hati karena telah terlanjur berharap. Padahal sebelumnya telah mengatakan tak bisa memilihmu karena belum ingin menjalin hubungan untuk sementara waktu.
Tahukah kau, ketika aku telah memutuskan bersamanya waktu itu, aku pun tak akan memilihmu. Meski kini aku telah gagal menjalin hubungan dengannya, aku tak akan datang padamu. Ini yang tak kau mengerti, sama seperti tak mengertianku ketika waktu itu ternyata kau sudah ada rasa.
Tapi bukan cari aman jika kemudian aku memilih perempuan lain. Aku akan melanjutkannya jika memang aku menemukan kenyamanan dengannya, dengan perempuan yang bisa mengertiku. Dan satu lagi, jika aku bisa sepenuhnya untuknya.
Katakan saja apa yang ingin kau katakan tentangku. Aku tak akan membantah hingga diam itu akan membuatmu mengerti. Kudoakan semoga kau menemukan orang yang lebih baik dariku.