EMBUN KEHIDUPAN: Usai Pesta....

Tuesday, April 03, 2007

Usai Pesta....

Tujuh hari usai pesta itu berlalu, seperti biasanya ia akan kembali sendiri. Membiarkan pintu dan jendela rumahnya tertutup, tanpa cahaya. Di luar, orang akan mengira, rumahnya kini tak dihuni lagi. Atau mungkin, penghuni telah kabur, barangkali juga mati.

Rumah itu kini benar-benar mati. Nyaris tak ada kehidupan. Sekadar suara batuk, atau sayup-sayup alunan lagu tua. Sebuah irama nostalgia dua-tiga puluh tahun silam. Syair balada sekelompok terpencil, yang kerap terdengar asing di telinga para tetangga di sekitar rumahnya.

"Kemana laki-laki yang datang tiap subuh dengan mata menahan kantuk itu. Apakah dia tak lagi menghuni tempat ini. Lantas rumah ini dibiarkan begitu saja, dengan pintu selalu tertutup tanpa terkuci, tanpa cahaya penerang ruangan."

"Barangkali dia di dalam. Sedang beristirahat karena kelelahan setelah beberapa malam tak tidur."

"Bukankah ia sudah seperti itu, tak bisa tidur di malam hari. Dia selalu pulang usai subuh. Tapi sudah beberapa hari ini aku tak mendengar seok-seok suara sandalnya yang sudah lepas di salah satu pengikatnya."

Kedua orang tetangga lelaki yang tiba-tiba menghilang itu tak menemukan jawabannya.

Genap tujuh hari di rumah kosong ini digelar pesta. Puluhan orang berdatangan, hingga tak tertampung lagi di ruang tamunya yang sempit. Rumah itu kini seolah mati, bersama berlalunya pesta.

"Apakah kau merasa ada yang aneh dengan jamuan pesta tetangga kita ini"
"Pesta sepekan silam itu, maksudmu."
"Iya. Lebih mirip jamuan kematian bukan"

Mereka terdiam beberapa saat.

"Siapa yang mati, apa tetangga kita itu?"
"Mungkin saja. Atau, bisa jadi salah satu dari yang hadir di pesta itu"
"Maksudmu pesta itu memakan tumbal?"

Mereka tak melanjutkan lagi percakapan. Laki-laki yang biasa pulang pagi dengan seok-seok alas kakinya yang memenuhi gang sempit itu kini muncul dari ujung gang.

"Tak usah heran. Aku sudah biasa begini. Rumahku ini juga sudah biasa sepertiku. Sepi, dari jeda pesta satu ke pesta berikutnya. Tak lama lagi di rumahku ini akan ada pesta. Kali ini aku khusus akan mengundang kalian, para tetangga yang diam-diam memerhatikanku."

0 penitip luka:

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka