EMBUN KEHIDUPAN: Kepada Siapa Kau Berpura-pura

Tuesday, June 05, 2007

Kepada Siapa Kau Berpura-pura

Harus kukatakan, sebenarnya aku lebih merasa tenteram menjumpaimu dengan tampilan ala kadarnya. Baju tak disetrika pun tak mengapa. Sandal tak bermerk juga tak jadi soal. Aku ingin kau menjalani hidup apa adanya. Aku ingin kau menekuni hidup secara sederhana.

Tapi sepertinya kau belum bisa. Kau lebih suka dengan barang-berang berkelas. Handphone, baju, celana, sepatu, parfum. Semuanya ingin kau tampilkan. Sebenarnya tak mengapa jika kau memang ada cukup anggaran untuk memenuhi kebutuhan itu.

Dengan aksesoris layaknya eksekutif papan atas, kau tampak percaya diri. Rambutmu disisir rapi, membelah ke arah kiri. Seperti tak ada beban kau ingin menunjukkan kepadaku sebuah gaya hidup kelompok terpandang.

Untuk kesekiankalinya aku tak akan mudah terkesan dengan perilaku simpatimu. Kau bilang ingin memulai hidup baru, menutup masalalumu yang kelam. Untuk itu kau akan hijrah ke sebuah tempat di mana tak ada orang yang mengenalmu. Kau akan memulai hidup dari bawah. Kau menyatakan benar-benar telah insyaf.

Lalu di manakah tempat baru itu, bisakah kau tunjukkan padaku. Apakah di tempat yang baru itu akan menjamin kau akan benar-benar berubah. Kau bisa membangun kesan akan dirimu yang baik di mata orang-orang di komunitas barumu itu. Aku menangkap kesan kau belum sepenuhnya berubah. Hingga kini kau masih bangga dengan hal-hal yang bersifat materiil. Kupikir inilah masalah terbesarmu. Sudah berapa kali masalah ini menjeratmu. Harusnya kau bisa belajar dari kejadian-kejadian sebelumnya. Kau telah cukup lama mempermainkan masadepanmu sendiri.

Jika memang secara mental kau berubah, maka tak ada gunanya kau menuju ke tempat baru. Kau masih saja tampak kemrungsung dalam menghadapi setiap masalah. Kau ingin semuanya selesai secepat kilat. Tidak bisa. Jika kau masih tetap ngotot, kau mungkin akan berhasil. Tapi ketika mentalmu belum dimatangkan, ketika terjatuh, kau akan semakin terpuruk. Satu masalah belum usai, kau akan ditindih dengan masalah-masalah lain.

Aku menjadi bertanya, kepada siapakah kau ini sebenarnya tengah berpura-pura?

1 penitip luka:

Blogger h i t a m p u t i h goreskan luka...

beautifully written..nice blog ^_^

3:56 AM

 

Post a Comment

<< Kembali ke gerbang luka